Oleh : Ananto, Harady, dan Ardhito Jumat, 24
April 2015 | 16.38 WIB
Penerimaan 3 Mahasiswa UGM oleh Manajer KUD Bulusae (KUD Bulusae / Seneman)
Tebu merupakan salah satu
komoditas perkebunan yang mempunyai arti penting bagi Indonesia maupun Dunia.
Salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan manusia adalah gula yang
merupakan produk olahan utama dari komoditas tebu. Dengan luas areal tebu yang
tidak kurang dari 400.000 ha, industri gula nasional pada saat ini merupakan
salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 195.5 ribu Rumah Tangga Usahatani
Tani (RTUT).
Sebagai bentuk perhatian
terhadap petani tebu rakyat, Laboratorium Kajian Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Pertanian (SDAL) Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerjasama dengan KUD Bulusae. KUD
Bulusae yang bergerak dibidang usahatani tebu rakyat menaruh perhatian yang
besar bagi pengembangan usahatani tebu
rakyat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kerjasama ini dalam rangka memberbaiki
dan mengembangkan usahatani tebu rakyat agar dapat berjalan efektif dan efisien
serta dapat menjadi model percontohan usahatani tebu rakyat yang mandiri dan
berkelanjutan yaitu dapat melakukan kegiatan dari usahatani tebu (hulu) sampai
dengan pemasaran (hilir) dalam bentuk gula.
Laboratorium SDAL
Fakultas Pertanian UGM sebelumnya telah banyak menerima proyek dari dalam
maupun luar negeri yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
yang berkelanjutan. Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc., sebagai ketua Laboratorium SDAL
Fakultas Pertanian UGM menjelaskan bahwa, “kerjasama KUD Bulusae dengan kami
sangat penting bagi berkembangnya KUD Bulusae dalam melaksanakan usaha
khususnya usahatani tebu rakyat. Jika model percontohan ini dapat berjalan
dengan baik maka tentunya akan menjadi tonggak bangkitnya perkebunan tebu
rakyat Indonesia.”. Dalam kerjasama ini Laboratorium SDAL Fakultas Pertanian UGM
mendelegasikan tiga Mahasiswa Agribisnis dari Fakultas Pertanian UGM, yaitu
Ananto Tri Soulistyo, Haready Widyatmoko, dan Ardhito Nurzamzany. Ketiga
Mahasiswa tersebut membantu dan memperbaiki manajemen dan sistem pengelolaan
usahatani tebu yang ada di KUD Bulusae.
Kerjasama ini dalam
bentuk pelaksanaan kerja lapangan ketiga mahasiswa tersebut. Selain itu, juga
dilakukan penelitian terkait usahatani tebu. Ketiga mahasiswa tersebut
melakukan penelitian dengan tema yang berbeda-beda. Tema tersebut meliputi efisiensi
produksi, manajemen tebang muat angkut, dan simpan pinjam di KUD Bulusae.
Proses kegiatan ini dilakukan selama dua bulan. Hasil penelitian tersebut akan
dikaji lebih lanjut oleh peneliti di Laboratorium SDAL Fakultas Pertanian UGM.
Pihak KUD Bulusae
merespon positif atas dilakukannya kerjasama ini. “Kami berharap dengan adanya
kerjasama dalam bentuk penelitian dapat mengembangkan dan menjadikan usahatani
tebu rakyat di KUD Bulusae menjadi lebih baik”, tutur Abdul Rochim, Ketua KUD
Bulusae.
Lebih
lanjut Abdul Rochim menyatakan, “Pada akhirnya dengan adanya kerjasama ini
dapat terbentuk sebuah model pengelolaan usahatani tebu dari hulu hingga hilir,
sehingga dapat menjadikan KUD Bulusae mandiri dalam pengelolaan usahatani tebu.”